Gejala "Hamil Anggur"

Gejala "Hamil Anggur". Kehamilan anggur atau mola hidatidosa merupakan kehamilan yang tidak normal. Yang ada di dalam rahim ibu bukanlah janin, melainkan tumor jinak yang terjadi karena kegagalan dalam pembentukan calon janin terbentuk dari sel bagian tepi telur atau trofoblas yang telah dibuahi. Kegagalan ini menyebabkan timbulnya jaringan permukaan membran (vili) yang terlihat seperti gerombolan anggur. Tumor ini melekat di dinding rahim dan menjadi seperti plasenta yang memberi makan pada hasil pembuahan. Dari sisi medis, penyebab dari hamil anggur diantaranya:

  • Terjadinya agenesis, yaitu tidak adanya buah kehamilan, atau degenerasi (perubahan) pada usia kehamilan minggu ke-3 sampai dengan minggu ke-4 pada sistem aliran darah terhadap buah kehamilan.
  • Sirkulasi darah yang berlangsung tanpa terjadinya bakal janin juga menyebabkan peningkatan produksi cairan sel trofoblas.

Gejala hamil anggur hampir tidak bisa dibedakan dengan hamil normal, termasuk muntah-muntah, terlambat datang bulan dan sebagainya. Pemerikasaan awal juga bisa menunjukkan positif. Meskipun begitu, tetap ada perbedaan yaitu tidak terdeteksinya gerakan janin seperti halnya pada kehamilan normal. Ukuran rahim pun tampak lebih besar dan ada gelembung cairan mirip anggur yang keluar bersamaan dengan pendarahan melalui vagina. Pemeriksaan radiologis atau rongten dapat menunjukkan bahwa tulang janin tidak terlihat. Yang ada hanya sesuatu yang mirip dengan sarang lebah atau badai salju. Tes USG juga menunjukkan tidak adanya denyut jantung janin. Kadar HCG juga lebih tinggi dari kadar HCG pada kehamilan normal.

Hamil anggur tidak boleh dibiarkan, karena sifatnya bisa menjadi ganas. Oleh karena itu diperlukan penanggulangan medis yang tepat. Caranya yaitu dimulai dari proses evakuasi atau pengeluaran mola, kemduian dilanjutkan dengan pengawasan lanjutan (follow up). Kuret atau kuret hisap merupakan cara yang bisa diambil terhadap wanita yang subur dan masih menginginkan anak. Kuret dilakukan dua kali dengan jarak waktu satu minggu, untuk memastikan bahwa rahim benar-benar bersih. Sedangkan pada wanita berusia lanjut atau sudah tidak ingin hamil lagi, maka cara evakuasi yang bisa dilakukan adalah pengangkatan rahim (histerektomi).

Pada proses pengawasan sendiri diperlukan untuk memonitor dan mengevaluasi kondisi setelah evakuasi yang dilakukan untuk melihat berbagai aspek meliputi klinis, laboratorium dan radiologis. Selama satu minggu dilakukan pengawasan terhadap kadar HCG sampai menjadi negatif. Setelah itu, dilakukan pemeriksaan berturut-turut selama tiga minggu untuk memastikan tingkat kadar HCG yang sudah negatif, kemudian frekuensinya dikurangi menjadi sebulan sekali selama enam bulan. Apabila ternyata selama pemeriksaan lanjutan kadar HCG justru meningkat, maka tindakan yang diambil adalah kemoterapi.

Penderita hamil anggur disarankan untuk bersabar menunggu sampai pengawasan lanjutan selesai dilakukan apabila ingin hamil lagi. Bagi yang belum memiliki anak, dianjurkan menunda kehamilan selama satu tahun atau untuk tidak hamil selama dua tahun dengan menggunakan alat kontrasepsi. Apabila Anda sedang hamil sekarang, jangan pernah lewatkan untuk melakukan pemeriksaan rutin di bidan atau dokter kandungan untuk mengetahui apakah ada kelainan pada kehamilan Anda.

emikian informasi Gejala "Hamil Anggur". untuk informasi tentang Tips Kesehatan dan Kecantikan maupun Lowongan Kerja yang lain silahkan baca semua artikel kami disini

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Paling Dilihat